“Jumlahnya bervariasi tapi secara keseluruhan jumlahnya naik dibandingkan tahun lalu,” kata Sekretaris Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kemenkes Dr Wistianto Wisnu di kantornya, Jumat (21/1).
Dia menerangkan, BOK adalah bantuan dana dari pemerintah melalui Kemenkes dalam membantu pemerintahan Kabupaten/Kota untuk melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) kesehatan menuju MDGs. Dana ini dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja Puskesmas dan jaringannya dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan promotif dan preventif.
Pada pertengahan tahun 2010 lalu, sebutnya telah diujicobakan dana BOK ini ke sejumlah Puskesmas yakni 303 Puskesmas yang dijadikan ujicoba mendapat bantuan sebesar Rp100 juta setahun. Sedangkan sisa puskesmas lainnya tetap mendapatkan bantuan juga sebesar Rp22 juta untuk puskesmas wilayah timur dan Rp18 juta untuk puskesmas wilayah barat.
“Untuk dana BOK tahun 2011 ini tidak langsung diberikan ke Puskesmas tapi dikelola Dinkes Kabupaten/Kota yang disesuaikan dengan kondisinya, karena dana BOK yang lalu Rp22 juta sudah habis dalam waktu sebulan,” ujarnya.
Wisnu menerangkan, ada beberapa hal yang dipertimbangkan untuk menentukan jumlah dana BOK. Mulai jumlah penduduk, indeks pembangunan manusia, tingkat kemahalan konsumsi dan tingkat kesulitan wilayah atau daerah geografisnya.
0 komentar:
Posting Komentar