Pemerintah akan meningkatkan pelayanan kesehatan berbasis perdesaan. Sasaran awal program ini akan menyasar kawasan perbatasan.
Menteri
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT)
Marwan Jafar mengatakan, kementeriannya bersama Kementerian Kesehatan
(Kemenkes) akan bersinergi untuk mewujudkan pelayanan kesehatan berbasis
perdesaan. Tahap awal kerja sama pada tahun 2015 akan memprioritaskan
wilayah-wilayah perbatasan yang bertumpu pada pembangunan puskesmas,
bidan desa, dan juga ketersediaan air bersih.
“Proyeksi kerja
sama tahap awalnya difokuskan ke daerahdaerah perbatasan. Setelah itu
baru wilayah lain. Kebijakan pembangunan ini dalam kerangka
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan percepatan
keberdayaan masyarakat desa dalam budaya sehat,” ujarnya di Jakarta
kemarin.
Marwan menjelaskan, pembangunan perdesaan sehat akan
berdampak pada daya dan budaya sehat bagi masyarakat desa. Hal ini,
menurut Marwan, penting dilakukan dalam rangka mempercepat terwujudnya
Desa Mandiri sesuai tujuan pembangunan kesehatan sebagaimana amanat UU
Nomor 36/ 2009 tentang Kesehatan.
Dia menuturkan, sinergi dua
kementerian ini sangat penting karena keduanya juga punya skala
prioritas bagi masyarakat di perdesaan, daerah tertinggal, dan
transmigrasi. Kerja sama yang bisa dilakukan, seperti keterjangkauan air
bersih dan sanitas bagi setiap rumah tangga, serta gizi seimbang bagi
ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita.
Mengacu pada hasil
pendataan Potensi Desa (Podes) 2011, Menteri Marwan menegaskan bahwa
sebaran tenaga dan sarana kesehatan di desadesa, terutama pada wilayah
kepulauan, masih sangat kecil. Politikus PKB ini menyebutkan, dari 5.427
desa dengan jumlah 7.647.788 penduduk di wilayah kepulauan, hanya
terdapat 874 pos kesehatan desa (poskesdes).
Bidan desa juga
terbatas, berjumlah 5.179 orang. Data ini menunjukkan kekurangan 4.533
poskesdes, dan 248 bidan. Jumlah ini, lanjut Marwan, tentu jauh dari
kebutuhan dalam menjamin kesehatan bagi masyarakat desa. Sementara itu,
Menkes Nila F Moeloek menambahkan, kerja sama ini akan lebih dimatangkan
lagi pada tahun-tahun mendatang karena dua kementerian ini mempunyai
program yang saling terkait untuk kesehatan masyarakat perdesaan, daerah
tertinggal, dan transmigrasi.
“Soal bentuk kerja samanya nanti
ada tim sendiri yang akan membuat sasaran program,” ujarnya. Nila
mengatakan, akan ada banyak hal yang bisa disinergiskan dari dua
kementerian ini.
Neneng zubaidah
0 komentar:
Posting Komentar