Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
(Kemendes PDTT) bersinergi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes)
menginisiasi program desa sehat.
Tahap awal kerja sama pada
tahun 2015 akan memprioritaskan wilayah-wilayah perbatasan yang bertumpu
pada pembangunan puskesmas, bidan desa, dan juga ketersediaan air
bersih, demikian siaran pers yang diterima Antara, Jumat (2/1).
Proyeksi kerja sama tahap awalnya difokuskan ke daerah-daerah
perbatasan, kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Marwan Jafar.
Setelah itu, kata Marwan Jafar,
baru wilayah lainnya. Kebijakan pembangunan ini dalam kerangka
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan percepatan
keberdayaan masyarakat desa dalam budaya sehat.
Pembangunan
perdesaan sehat akan berdampak pada daya dan budaya sehat bagi
masyarakat desa. Hal ini, menurut Marwan, penting dilakukan dalam rangka
mempercepat terwujudnya "Desa Mandiri" sesuai dengan tujuan pembangunan
kesehatan sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
Sinergitas dua kementerian ini, menurut dia,
sangat penting karena keduanya juga punya skala prioritas bagi
masyarakat di perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi.
Kerja sama yang bisa dilakukan, seperti keterjangkauan air bersih dan
sanitas bagi setiap rumah tangga serta gizi seimbang bagi ibu hamil, ibu
menyusui, bayi, dan balita," katanya.
Mengacu pada hasil
pendataan Potensi Desa (Podes) 2011, Menteri Marwan menegaskan bahwa
sebaran tenaga dan sarana kesehatan di desa-desa, terutama pada wilayah
kepulauan, masih relatif sangat kecil sekali.
Marwan
menyebutkan, dari 5.427 desa dengan jumlah 7.647.788 penduduk di wilayah
kepulauan, terdapat 874 pos kesehatan desa (poskesdes), sementara bidan
desa berjumlah 5.179 orang. "Dari data ini menunjukkan kekurangan
sebanyak 4.533 poskesdes, dan 248 bidan," ujarnya.
Jumlah itu, lanjut Marwan, tentu jauh dari kebutuhan dalam menjamin kesehatan bagi masyarakat desa.
"Idealnya, satu desa terdapat satu sarana kesehatan meliputi satu
pokesdes, satu bidan, dan satu perawat. Ke depan, kita target program
ini bisa mulai terealisasi sehingga budaya sehat masyarakat desa
terjamin," katanya
0 komentar:
Posting Komentar