Akhir-akhir ini marak diberitakan tentang kondisi Rumah Sakit Umum (RSU) dr. Slamet Garut yang terancam bangkrut akibat besarnya tunggakan dana Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). Menyikapi hal itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menurunkan tim untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke RSUD dr. Slamet Garut, Jumat (8/7).
dr. Heri Ruswan, salah seorang anggota tim Kemenkes yang melakukan sidak menuturkan, pihaknya sengaja datang ke Garut untuk melakukan investigasi terkait kabar RSU dr. Slamet Garut yang terancam bangkrut sebagaimana diberitakan sejumlah media cetak dan elektronik akhir-akhir ini.
Adapun tujuan kedatangan tim ke Garut, untuk mengumpulkan berbagai informasi dan mencari tahu kondisi sebenarnya di lapangan. Selanjutnya, hasil investigasi yang telah dilakukan akan dilaporkan kepada menteri yang nantinya akan dijadikan bahan pertimbangan untuk menentukan solusi terbaik bagi Kabupaten Garut.
"Kami sengaja datang ke Garut untuk mencari berbagai informasi serta masukan. Selain itu, kami juga ingin melihat secara langsung kondisi riil RSU Garut saat ini," ujar Heri di sela-sela acara sidak di RSU dr. Slamet Garut, Jumat (8/7).
Dikatakan Heri, pihaknya sangat tidak mengharapkan jika sampai RSUD Garut benar-benar kolaps akibat tak tersedianya anggaran untuk melunasi tunggakan program Jamkesda. Oleh karena itu, pihaknya akan berusaha mencari solusi terbaik bagi Kabupaten Garut agar RSU tetap eksis dan tetap dapat memberikan pelayanan bagi masyarakat.
Sementara itu, Bupati Garut, H. Aceng HM Fikri, S.Ag. mengatakan, kedatangan tim Kemenkes tersebut untuk mendalami permasalahan yang terjadi di RSU dr. Slamet sekaligus menyarankan kepada Pemkab Garut untuk tidak menolak pasien yang menggunakan SKTM.
Diterangkan Aceng, jumlah tunggakan pasien Jamkesda yang belum dibayarkan pemerintah kepada RSU dr. Slamet Garut sejak tahun 2010 hingga pertengahan 2011 ini diperkirakan mencapai Rp 21 miliar. Hal ini bukan disebabkan pemerintah tak menyediakan anggaran untuk pembayaran klaim Jamkesda, melainkan karena jumlah pasien Jamkesda yang terlalu membeludak.
"Kami dihadapkan pada hal yang sangat dilematis. Di satu sisi kami tidak boleh menolak pasien, tapi di sisi lain jika tidak dihentikan, rumah sakit bisa benar-benar kolaps," tutur Aceng.
Kelebihan pasien Jamkesda
Kondisi RSU dr. Slamet Garut yang saat ini nyaris bangkrut, menurut Aceng akibat terjadinya kelebihan pasien Jamkesda. Hal itu akibat tidak adanya pembatasan pasien yang menggunakan kartu Jamkesda, sehingga pemerintah memiliki tanggungan utang yang membengkak. "Beban kami sudah sangat berat. Maka kami mengambil langkah yang mungkin dan rasional. Tapi semoga Kemenkes segera memberikan solusi terbaik," tambahnya.
Tim Kemenkes juga berjanji akan berupaya mengambil langkah terbaik agar RSU dr. Slamet Garut bisa kembali beroperasi dengan normal dan tidak sampai bangkrut. Di antaranya pihak Kemenkes berencana akan mengupayakan mengalihkan anggaran Jamkesmas sebesar Rp 22 miliar yang saat ini ada di kas Pemkab Garut untuk menutupi utang Jamkesda.
0 komentar:
Posting Komentar