Politeknik Kesehatan Kemenkes

Minggu, 06 Juli 2014

Panduan Sahur Sehat Agar Tubuh Tak Lemas Saat Beraktivitas

Supaya tetap bugar menjalani aktivitas seharian, sahur sebaiknya memang tidak dilewatkan. Sebab, makanan dan minuman saat santap sahur akan menjadi sumber energi selama tubuh tidak mendapat asupan kurang lebih 12 jam lamanya.

Nah, agar tubuh tetap fit dan terhindar dari masalah kesehatan seperti perut kembung, begah, hingga tubuh terasa lemas, menu saat sahur pun patut diperhatikan lho.

Seperti diutarakan ahli gizi Rita Ramayulis DCN, MKes, kepada detikHealth, Selasa (1/7/2014) berikut ini menu sahur sehat yang harus diperhatikan:

1. Asup makanan low GI (indeks glikemik rendah)

"Konsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah karena makanan low GI bisa mensuplai energi secara lamban tapi terus menerus. Kalau high GI cepat memberi energi yang besar tapi nggak bisa bertahan lama padahal selama puasa 12 jam ke depan kita jadi butuh energi," terang Rita.

Makanan rendah indeks glikemik contohnya karbohidrat berserat seperti nasi merah serta kombinasi nasi putih dan merah. Atau, menurut Rita yakni nasi putih yang dikombinasikan dengan satu mangkuk supaya. Sebab jika hanya nasi saja maka indeks glikemiknya tinggi.

Pilihan lain yakni roti gandum. Jika tidak suka bisa mengonsumsi roti tawar dengan sedikit selai atau cokelat meises. Rita menyarankan lebih baik roti tawar dikombinasikan dengan putih telur rebus dan sedikit saus atau mayonnaise.

"Jangan lupa jus buah tanpa ditambahkan gula. Indeks glikemik menjadi rendah ketika kita bisa mengombinasi karbohidrat dengan protein yang berlemak rendah," kata Rita.
2. Pilih makanan dengan kandungan protein rendah lemak

Dikatakan Rita, protein akan lebih lama dicerna di lambung yakni dalam waktu 3-4 jam sehingga bisa membuat seseorang kenyang lebih lama. Nah, beberapa makanan yang mengandung protein lemak rendah adalah putih telur, ikan, tempe, tahu, ayam tanpa kulit, serta daging tanpa lemak.

"Akan lebih baik lagi jika ditambah dengan sayur dan buah utuh yang dikonsumsi dalam keadaan segar, kalau dijus jangan disaring karena indeks glikemiknya tinggi," kata Rita.
3. Hindari makanan dengan kandungan lemak tinggi

Menurut Rita, makanan yang dikonsumsi saat sahur harus yang mudah dicerna. Jika mengonsumsi makanan yang sulit dicerna, setelah sahur organ tubuh justru sibuk memetabolisme makanan saat sahur. Sehingga, energi yang dibutuhkan bertambah, tenaga pun berkurang dan mengakibatkan kita lemas.

"Makanan apa yang membuat kerja organ kita berat? yaitu makanan dengan lemak tinggi seperti goreng-gorengan atau olahan dengan menggunakan santan kental, itu nggak dianjurkan karena membuat tubuh sulit mencernanya," kata dosen jurusan Gizi di Poltekkes II Jakarta ini.
4. Hindari minuman diuretik

"Minuman seperti kopi dan teh kental nggak dianjurkan. Selain itu juga minuman bersoda dan minuman ringan sebaiknya jangan," ucap Rita.

Jika ingin membuat teh, setiap 200 cc air gunakan satu sdm gula pasir datar. Ketika mencelupkan teh dan dirasa warnanya sudah berubah pun segera angkat teh celup agar tidak terlalu kental.
5. Hindari makanan pedas

"Tidak boleh mengonsumsi makanan yang pedas karena prinsipnya meningkatkan kerja asam lambung dan bisa merusak dinding lambung. Takutnya dua jam setelah sahur perut malah perih," kata Rita.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Buku CPNS 2021

Tryaout CPNS 2021