Supaya tetap bugar menjalani
aktivitas seharian, sahur sebaiknya memang tidak dilewatkan. Sebab,
makanan dan minuman saat santap sahur akan menjadi sumber energi selama
tubuh tidak mendapat asupan kurang lebih 12 jam lamanya.
Nah,
agar tubuh tetap fit dan terhindar dari masalah kesehatan seperti perut
kembung, begah, hingga tubuh terasa lemas, menu saat sahur pun patut
diperhatikan lho.
Seperti diutarakan ahli gizi Rita Ramayulis DCN, MKes, kepada detikHealth, Selasa (1/7/2014) berikut ini menu sahur sehat yang harus diperhatikan:
1. Asup makanan low GI (indeks glikemik rendah)
"Konsumsi
makanan dengan indeks glikemik rendah karena makanan low GI bisa
mensuplai energi secara lamban tapi terus menerus. Kalau high GI cepat
memberi energi yang besar tapi nggak bisa bertahan lama padahal selama
puasa 12 jam ke depan kita jadi butuh energi," terang Rita.
Makanan
rendah indeks glikemik contohnya karbohidrat berserat seperti nasi
merah serta kombinasi nasi putih dan merah. Atau, menurut Rita yakni
nasi putih yang dikombinasikan dengan satu mangkuk supaya. Sebab jika
hanya nasi saja maka indeks glikemiknya tinggi.
Pilihan lain
yakni roti gandum. Jika tidak suka bisa mengonsumsi roti tawar dengan
sedikit selai atau cokelat meises. Rita menyarankan lebih baik roti
tawar dikombinasikan dengan putih telur rebus dan sedikit saus atau
mayonnaise.
"Jangan lupa jus buah tanpa ditambahkan gula. Indeks
glikemik menjadi rendah ketika kita bisa mengombinasi karbohidrat
dengan protein yang berlemak rendah," kata Rita.
2. Pilih makanan dengan kandungan protein rendah lemak
Dikatakan
Rita, protein akan lebih lama dicerna di lambung yakni dalam waktu 3-4
jam sehingga bisa membuat seseorang kenyang lebih lama. Nah, beberapa
makanan yang mengandung protein lemak rendah adalah putih telur, ikan,
tempe, tahu, ayam tanpa kulit, serta daging tanpa lemak.
"Akan
lebih baik lagi jika ditambah dengan sayur dan buah utuh yang
dikonsumsi dalam keadaan segar, kalau dijus jangan disaring karena
indeks glikemiknya tinggi," kata Rita.
3. Hindari makanan dengan kandungan lemak tinggi
Menurut
Rita, makanan yang dikonsumsi saat sahur harus yang mudah dicerna.
Jika mengonsumsi makanan yang sulit dicerna, setelah sahur organ tubuh
justru sibuk memetabolisme makanan saat sahur. Sehingga, energi yang
dibutuhkan bertambah, tenaga pun berkurang dan mengakibatkan kita
lemas.
"Makanan apa yang membuat kerja organ kita berat? yaitu
makanan dengan lemak tinggi seperti goreng-gorengan atau olahan dengan
menggunakan santan kental, itu nggak dianjurkan karena membuat tubuh
sulit mencernanya," kata dosen jurusan Gizi di Poltekkes II Jakarta
ini.
4. Hindari minuman diuretik
"Minuman
seperti kopi dan teh kental nggak dianjurkan. Selain itu juga minuman
bersoda dan minuman ringan sebaiknya jangan," ucap Rita.
Jika
ingin membuat teh, setiap 200 cc air gunakan satu sdm gula pasir datar.
Ketika mencelupkan teh dan dirasa warnanya sudah berubah pun segera
angkat teh celup agar tidak terlalu kental.
5. Hindari makanan pedas
"Tidak
boleh mengonsumsi makanan yang pedas karena prinsipnya meningkatkan
kerja asam lambung dan bisa merusak dinding lambung. Takutnya dua jam
setelah sahur perut malah perih," kata Rita.
0 komentar:
Posting Komentar