Sedikitnya 1.970 perempuan atau lebih dari separuh dari seluruh perempuan pengidap HIV/AIDS di Indonesia merupakan ibu rumah tangga yang tertular virus dari suami yang gemar ‘jajan’ dan selingkuh.
Hasil ini didapatkan Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) terhadap 3.525 perempuan pengidap HIV/AIDS di Indonesia selama 10 tahun terakhir.
"Ironisnya mereka mayoritas ibu rumah tangga yang tertular tidak pernah selingkuh dan menggunakan narkoba," ujar Sekjen KPAN Nafsiah Mboi di Jakarta, Selasa.
Fakta ini terbilang cukup mengejutkan pasalnya resiko tinggi HIV/AIDS sebenarnya berasal dari para penjaja seks, pengguna narkoba suntik dan homo seksual.
Berdasar penelitian Kemenkes, 51,3% penularan AIDS melalui hubungan pria-wanita (heteroseksual). Sementara itu, pekerja seks yang dianggap beresiko tinggi menderita HIV/AIDS hanya sekitar 18% atau 640 orang.
Kerentanan perempuan terhadap HIV/AIDS banyak disebabkan ketimpangan gender yang berakibat pada ketidakmampuan perempuan mengontrol perilaku seksual suaminya. "Kurangnya pengetahuan mengenai seks dan stigma kondom membuat penyebaran HIV/AIDS cepat menjalar." (Alp)
Deputi Bidang Pengarusutamaan Gender Bidang Politik, Sosial, dan Hukum Kementerian Pemberdyaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ida Suselo Wulan mengemukakan berdasar hasil studi, kemungkinan perempuan dan remaja putri tertular HIV dua setengah kali laki-laki dan remaja putra.
"UNAIDS melaporkan 67% kasus HIV dan AIDS di negara berkembang pada usia muda, 64% adalah perempuan dan remaja," ujarnya.